Segala puji dan puja hanya patut ditujukan kepada Allah Azza wa Jalla
yang menurunkan kitab suci kepada hamba-hambaNya yaitu Al-Qur’an.
Sholawat serta salam patut ditujukkan kepada kekasihNya yaitu penghulu kita
Nabi Muhammad saw. Demikian juga kepada ahlul bait dan para sahabatnya
sekalian.
Allah Taala berfirman, “Allah tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup
dan Maha Berdiri Sendiri. Dia menurunkan kitab Alquran padamu
(Muhammad) dengan sebenarnya, membenarkan kitab-kitab yang telah lebih
dulu daripadanya dan juga menurunkan kitab Taurat dan Injil sebelum (Alquran
diturunkan, Taurat dan Injil itu) menjadi petunjuk bagi manusia. Dan Dia
menurunkan Al-Furqan (Alquran).” (Q.S. Ali Imran 3:24)
KEISTIMEWAAN ALQURAN
Kitab suci Alquran memiliki keistimewaan-keistimewaan yang dapat
dibedakan dari kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya, di antaranya ialah:
1. Al quran memuat ringkasan dari ajaran-ajaran ketuhanan yang pernah
dimuat kitab-kitab suci sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain.
Juga ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa wasiat. Alquran juga mengokohkan
perihal kebenaran yang pernah terkandung dalam kitab-kitab suci terdahulu
yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa, beriman
kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusan
menegakkan hak dan keadilan, berakhlak luhur serta berbudi mulia dan lainlain.
Allah Taala berfirman, “Kami menurunkan kitab Alquran kepadamu
(Muhammad) dengan sebenarnya, untuk membenarkan dan menjaga kitab yang
terdahulu sebelumnya. Maka dari itu, putuskanlah hukum di antara sesama
mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah. Jangan engkau ikuti nafsu
mereka yang membelokkan engkau dari kebenaran yang sudah datang padamu.
Untuk masing-masing dari kamu semua Kami tetapkan aturan dan jalan.” (Q.S.
Al-Maidah:48)
www.dakwah.info
At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran
2 Imam Nawawi
Jelas bahwa Allah swt. sudah menurunkan kitab suci Alquran kepada
Nabi Muhammad saw. dengan disertai kebenaran mengenai apa saja yang
terkandung di dalamnya, juga membenarkan isi kitab-kitab suci yang
diturunkan oleh Allah Taala sebelum Alquran sendiri yakni kitab-kitab Allah
yang diberikan kepada para nabi sebelum Rasulullah saw. Bahkan sebagai
pemeriksa, peneliti, penyelidik dari semuanya. Oleh sebab itu Alquran dengan
terus terang dan tanpa ragu-ragu menetapkan mana yang benar, tetapi juga
menjelaskan mana yang merupakan pengubahan, pergantian, penyimpangan
dan pertukaran dari yang murni dan asli.
Selanjutnya dalam ayat di atas disebutkan pula bahwa Allah Taala
memerintahkan kepada nabi supaya dalam memutuskan segala persoalan yang
timbul di antara seluruh umat manusia ini dengan menggunakan hukum dari
Alquran, baik orang-orang yang beragama Islam atau pun golongan ahlul kitab
(kaum Nasrani dan Yahudi) dan jangan sampai mengikuti hawa nafsu mereka
sendiri saja.
Dijelaskan pula bahwa setiap umat oleh Allah swt. diberikan syariat dan
jalan dalam hukum-hukum amaliah yang sesuai dengan persiapan serta
kemampuan mereka.
Adapun yang berhubungan dengan persoalan akidah, ibadah, adab,
sopan santun serta halal dan haram, juga yang ada hubungannya dengan
sesuatu yang tidak akan berbeda karena perubahan masa dan tempat, maka
semuanya dijadikan seragam dan hanya satu macam, sebagaimana yang tertera
dalam agama-agama lain yang bersumber dari wahyu Allah swt.
Allah Taala berfirman, “Allah telah menetapkan agama untukmu semua
yang telah diwasiatkan oleh-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami
wahyukan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, (yang semua serupa saja) yakni
hendaklah kamu semua menegakkan agama yang benar dan janganlah kamu
sekalian berpecah-belah.” (Q.S. Asy-Syura:13)
Seterusnya lalu dibuang beberapa hukum yang berhubungan dengan
amaliah yang dahulu dan diganti dengan syariat Islam yang merupakan syariat
terakhir yang kekal serta sesuai untuk diterapkan dalam segala waktu dan
tempat. Oleh sebab itu, maka akidah pun menjadi satu macam, sedangkan
syariat berbeda disesuaikan dengan kondisi zaman masing-masing umat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan